Ngaji Filsafat 6 Desember 2023 | Agama dan Kesehatan Mental
Oleh : Dr. Fahruddin Faiz
"Healthy Life"
1. Meaning
Hidup itu yg punya meaning ( punya makna dan sadar tujuan)
2. Value
Hidup yg menghargai kepercayaan dan tatanan ( standar²) Sadar nilai, ada yg di perjuangkan ada yg di sandari.
Tidak ada orng yg hidup tanpa terikat nilai apapun.
Orang yg tidak punya nilai tidak menghargai standar-standar hidup ia akan sulit berkembang.
3. Transcendence
Sadar Hidup ini ada sesuatu yg lebih besar dan melampaui dari diri kita.
4. Connecting
Hidup dg Kesadaran kita ini tidak sendirian. Keterhubungan dg yg lain.
Cari koneksi yg baik bukan yg toxic.
5. Becoming
Hidup nyaman, ideal yang membawa diri untuk perubahan ke arah yg lebih baik.
"Kemungkinan kekecewaan hadir karena kita tidak sadar bahwa ada kemampuan diri untuk bisa menjadi lebih baik"
"Kesehatan Mental"
1. No Distress (sehat- Normal)
Setiap orang punya masalahnya sendiri.
2. Mental Distress
Ada tekanan, ada masalah tapi masih bisa di atasi.
3. Mental Health Problem
- (Sedang) Gangguan fungsional yg signifikan.
- Pikiran Negatif, panik. Fisik ( masalah tidur, lelah, rasa sakit nyeri)
4. Me hal illnes
Parah- Gangguan Mental.
Ciri mental Sehat
1. Keseimbangan Emosional
Kadang marah tapi bisa mengatasi sendiri.
2. Ketahanan terhadap Stress
Setiap orang punya masalahnya sendiri, Bedanya ada orang yg kuat ada yg tidak kuat. Ada yg kecil rasanya Besar, ada yg besar rasanya kecil.
- tidak mungkin hidup tanpa tekanan.
3. Hubungan sosial yg sehat
4. Kepercayaan diri
Kamu yakin kamu bisa. Kalau gagal bangkit lagi.
Manusia makhluk potensi, sejauh kamu mau dan belajar.
5. Kemampuan pengambilan keputusan
Bisa mengambil keputusan sendiri.
Kemampuan memantapkan hati, biasanya karena hatimu tidak stabil.
Tidak ada keputusan tanpa efek.
Kebingungan jauh lebih menyiksa dibanding mengambil keputusan ada efeknya
6. fleksibilitas Psikologi
Harapan tidak selalu sesuai dg kenyataan.
Situasi bisa berubah.
Hidup ini fleksibel, lihat situasi.
7. Rasa kepuasan hidup
Cirinya bersyukur, tidak banyak mengeluh.
Kalau masih banyak mengeluh, ayo cari titik² dimana kita bisa bersyukur.
8. Kemandirian
Menjalankan keinginan kita sendiri. Semakin kita mandiri semakin kita kuat. Mental kita sehat.
8 hal ini jadi ukuran.
"Engkau tidak harus berusaha positif sepanjang waktu. Merasa sedih, marah, kesal, frustasi, takut, dan cemas adalah hal yang wajar. Memiliki perasaan tidak menjadikan mu orang yang negatif. Namun hanya menjadikanmu manusia " - Fahruddin Faiz
Caramu merespon perasaan² tadi, itu yg menentukan mental mu sehat, dewasa atau belum.
Apakah aku Normal?
Orng normal tidak normal tergantung parameternya.
1. Pendekatan sosio-Kultural
Sesuai kewajaran ditengah masyarakat. Kadang di masyarakat tertentu normal, di masyarakat yg lain tidak.
2. Pendekatan Fungsional
Disebut normal kalau kita bisa melakukan apa saja mandiri. Normal.
Yg perlu bantuan orang lain di sebut tidak normal.
3. Pendekatan Sejarah
Adakalanya tergantung zamannya.
4. Pendekatan Situasional
Tergantung dg situasi.
5. Pendekatan Medis
Berdasarkan Vonis Ahlinya.
6. Pendekatan Statistik
Berdasarkan pengalaman dan perilaku mayoritas.
"Menawi jaman edan"
Kemungkinan kita "Tidak Baik-baik saja"
1. Perubahan mood yg drastis
2. Perubahan pola tidur
Sulit tidur atau tiba² selalu suka tidur.
3. Perubahan berat badan
Naik drastis atau turun drastis, alasannya tidak jelas.
4. Isolasi sosial
Menyendiri, ingin sendiri gamau di ganggu dalam waktu lama
Overthingking untuk hal hal yg tidak penting.
5. Gangguan konsentrasi
6. Perubahan tingkat Energi
Mudah lelah. Energi turun drastis
7. Perubahan dalam pola pikiran dan persepsi
Munculnya pikiran yg tidak biasa. Delusi atau halusinasi
8. Perubahan dalam perilaku
Tiba² sensi, ngamukan, tersinggungan.
9. Perasaan putus asa atau tidak bernilai
10. Gangguan fisik yang tidak dapat di jelaskan. (Psikotomatis)
Gejala fisik yg tidak bisa di jelaskan secara medis. Seperti sakit kepala atau nyeri tubuh tanpa penyebab yg jelas.
Louis, The Problem of Pain said:
"Rasa sakit mental tidak sedramatis rasa sakit fisik, namun lebih umum terjadi dan juga lebih sulit untuk ditanggung. Upaya yg sering dilakukan untuk menyembunyikan rasa sakit mental menambah bebannya : lebih mudah mengatakan Gigiku sakit daripada mengatakan Hatiku Hancur"
Kesehatan Mental Menurut para Filsuf
1. Aristoteles
Keseimbangan antara berbagai aspek kehidupan, menghindari ekstrem dan hidup dengan kesederhanaan.
Konsep golden Role (aturan jalan tengah, yg baik itu yg tengah². Jangan kurang jangan lebih).
Sebaik-baiknya sesuatu itu tengahnya/jgn berlebihan.
Berlebihan akan ada efeknya ke mental.
Jangan ekstrem.
2. Epikuros
Inginkan hidup memang wajar, orng inginkan kenikmatan.
Ambillah kenikmatan yg alamiah jika tidak ingin kesesatan.
Pencetus Hedonisme.
3. Stoikisme
Bisa mengendalikan pikiran dan emosi. Yg di luar kontrolku di terima. Di dalam kontrol ku di ubah bagaimana caranya.
4. Sigmund Freud
Keseimbangan internal bayjn dan kendali bawah sadar.
5. Viktor Frankl
Kesadaran tujuan dan makna
Agama menurut para Filsuf
Positif
1. Thomas Aquinas
Memberikan pemahaman yg lebih mendalam tentang kebenaran.
2. Immanuel Kant
Jelas untuk memotivasi tindakan dan kepatuhan moral.
Punya argumen moral untuk membuktikan tuhan.
Manusia itu wajib harus mematuhi hukum2 moral (diotoligis) sudah ada dorongan dalam diri kita.
Hidup tidak selesai di dunia ini saja ada kehidupan setelah mati, siapa panitia nya? Yaitu tuhan. Tuhan pasti ada dalam rangka moral.
Fungsinya agama menjamin Moralitas.
3. Arthur Schopenhauer
Salah satu jalan mengatasi penderita dan ketidakpuasan hidup.
4. Emile Durkheim
Agama sebagai Sarana untuk memperkuat kesadaran Kolektif.
Negatif
1. Friedrich Nietzsche
Bentuk penindasan terhadap kebebasan dan kreatifitas manusia, menanamkan mentalitas budak.
"Semboyan: tuhan sudah mati"
2. Betrand Russel
Klaim klaimnya sulit di buktikan.
3. Karl Marx
Agama adalah candu bagi masyarakat. Membuat krnah menerima saja nasib buruknya tanpa bergerak mengatasi keadaan.
4. Freud tentang Agama
Agama adalah delusi saja ( khayalan kita)
5. Carl Jung
Arketipe dan Simbol
Motif atau tema dasar yg muncul secara universal dalam Mutos, mimpi, dan kisah kisah .
- Mewujudkan pertumbuhan diri ( Self- Realization)
- Membuka dan membawa kita ke ranah spiritual Transendensi.
- Menyeimbangkan Psikis
- Dalam diri kita terdapat banyak perlawanan.
- Agama berperan besar bagi manusia.
Peran agama perspektif Psikologi Islam
Agama menuhi dimensi hidup kita.
1. Fitrah
(membawa dorongan jiwa yg cenderung kepada ketuhanan)
Kegelisahan hadir karena kita jauh dari tuhan dan agama.
2. Aqidah
(Keyakinan terhadap tuhan dll. Berperan penting dalam membentuk persepsi dan pola pikir seseorang terhadap dunia)
3. Takwa
(kesadaran dan ketaatan pada Allah/Tuhan)
Yg di perintahkan Allah pada kita, ialah sesuatu yg bermanfaat untuk kita. Untuk jiwa kita, kematangan dan kemantapan diri kita, untuk moral kita. Mengurangi kebingungan dan capek kita
4. Muhasabah (Peran evaluatif)
Introspeksi diri perlu standar.
5. Sabar dan syukur
Sabar dalam menghadapi cobaan dan syukur atas nikmat2 Allah dapat membentuk kestabilan emosional dan psikologis.
Hidup itu isinya dua; kadang seneng kadang susah.
Ketika senang : bersyukur,
ketika susah : Bersabar.
Jika memegang kedua itu hidupmu akan stabil.
6. Ihsan
Mengajarkan untuk berbuat akm dan mencapai kesempurnaan dalam segala aspek kehidupan termasuk keseimbangan jiwa.
Dalam hidup ada hal penting: Ada karena kewajiban, ada karena kebutuhan, dan yg paling tinggi ketulusan pada tuhan.
Segala sedih, galau kita muncul karena ada pamrih.
Imam Ghazali, ihya' Ulumuddin
Tips mengatasi Problem Kesehatan Mental.
1. Degradasi Moral = Taubat dan Tazkiyat Al -Nafs
2. Hampa Makna dan Tujuan ( bingung hidup ini mau kemana) = Zuhud( kondisi jiwa tidak lagi tergoda dg hal hal duniawi, tidak terikat tidak jatuh cinta pada dunia ) dan Qonaah (Merasa Cukup)
"Wahai dunia godalah orang lain saja jgn aku, aku sudah menalak mu 3"
3. Hampa spiritual dan Nilai(Merasa tidak berharga) = Riyadoh (Latihan) dan Mujahadah (Berdoa)
Ayo bentuk dirimu, jangan menunggu dirimu terbentuk.
4. Pengendalian Diri = Khauf ( Rasa takut pada Allah) dan Raja' ( Berharap hanya Pada Allah, yakin Allah sangat menyayangi kita dan mempunyai banyak Anugrah buat kita)
Khauf dan Raja' harus imbang.
5. Stress dan Frustasi = Sabar
> 1. Sabar aktif (Istiqomah )
> 2. Sabar pasif ( Siap menanggung apapun ketetapan Allah)
6. Kecemasan akan masa depan = Tawakkal (Sepenuhnya pasrah pada Allah setelah di dahului Ikhtiarz. Dirancang di jalani, lalu pasrahkan semuanya pada Allah)
Sumbangan Agama untuk Kesehatan Mental
1. Dukungan Sosial.
Kekuatan agama adalah solidaritas antar pemeluknya.
2. Makna dan Tujuan Hidup
Banyak orng yg sakit mental nya, dan agama memberika orientasi semua itu.
3. Koping ( cara untuk menyikapi masalah) dan Reduksi Stres
4. Etika dan Nilai ( mana yg harus di utamakan mana yg harus di belakang kan)
Agama memberikan prioritas² yg harus di utamakan.
5. Harapan dan Optimisme
Sepahit apapun pengalaman kita, seburuk apapun kegagalan kita , kita masih punya Allah. Kalau Kita beriman ' apasih masalah yg tidak terselesaikan?'
Cope With The Mental Problem
1. Isolation
Membuang pikiran dan perasaan deatruktiydarj kesadaran.
2. Anchoring
Dedikasikan hal tertentu yg melampaui problem beban pikiran yg prioritas nya lebih tinggi. Ada yg lebih penting yg harus di utamakan.
Banyak dalam hidup ini yg lebih penting. Ada nilai yg lebih tinggi yg di prioritaskan dari pada problem tadi.
3. Distraction
Mengalihkan perhatian dari kesadaran yg menggelisahkan dan menyiksa.
4. Sublimation
Gunakan rasa sakitmu untuk hal-hal yg produktif dan kreatif. Seperti seni.
5. Find Meaning ( Temukan makna)
Tidak ada situasi yg tidak berarti, semua berarti semua ada hikmahnya.
Reffection, contemplation, Mindfulness
6. Puncaknya Leap of Faith
- Agama ( Kembali pada Allah)
- Agama punya peran besar terhadap stabilitas mental kita.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَا قَةَ لَنَا بِهٖ ۚ وَا عْفُ عَنَّا ۗ وَا غْفِرْ لَنَا ۗ وَا رْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰٮنَا فَا نْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.""
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)
- Allah tidak akan membebani sejauh kemampuan kita.
- Beban hidup kita tidak akan melampaui Daya hidup kita.
- Kita mampu, hanya saja kurang kuat saja.
Komentar
Posting Komentar